Halaman

Cari Blog Ini

Rabu, 28 Agustus 2013

PENYAKIT JANTUNG KORONER

PENYAKIT JANTUNG KORONER
permasalahan dan penanganannya

Jantung kita bekerja dengan denyut 60 hingga 80 kali per menit sejak masih janin dalam kandungan. Coba bayangkan, telah berapa trilyun kali jantung bekerja tanpa mengeluh dan tidak pernah minta upah?
Jantung bekerja dengan tekun dan setia karena mendapatkan makanan lewat pembuluh darah bersih jantung ( arteri koroner). waktu kita kecil dan masih muda, dinding bagian dalam pembuluh darah jantung masih licin dan mulus sehingga konsumsi makanan lewat pembuluh jantungtersebut lancar dan cukup. Tetapi semakin tua seseorang, terjadi penimbunan lemak , infeksi, luka pada dinding bagian dalam, sehibgga pembuluh jantung makin lama makin tidak rata dan sempit. akibatnya aliran darah ke jantung berkurang. Jantung akan mengeluhdengan ditandai rasa sesak, nyeri dada kiri, menjalar ke leher dan lengan kiri. bila tidak segera ditangani akan terjadi sumbatan dan kematian otot jantung.

Aterosklerosis merupakan dasar dari penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia termasuk indonesia. Penyakit Jantung Koroner (PJK) maupun stroke ( dumbatan pembuluh darah otak) dapat di cegah dengan cara melakukan tindakan pencegahan terhadap faktor resikonya.

FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER 
  1.  Faktor risiko utama
  • Dislipidemia (kelainan lemak darah)
  • hipertensi (tekana darah tinggi)
  • Diabetes mellitus (kencing manis)
  • perokok
     2. Faktor risiko tambahan
  • kurang aktifitas fisik
  • stress
  • hiperuricemia ( kadar asam urat di atas nornal)
  • kadar trigliserida diatas normal
DISLIPIDEMIA
 kelainan metabolisme lemak (lipid) yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lemak darah. berdasarkan densitasnya, lemak darah dibedakan atas :
  1. Khilomikron
  2. very low density lipoprotein (VLDL)
  3. intermediate density lipoprotein(IDL)
  4. Low Density Lipoprotein (LDL) atau  lebih dikenal dengan lemak jahat
  5. High density lipoprotein (HDL) atau dikenal dengan lemak baik.
pada umumnya fraksi lemak di laboratorium yang penting adalah : kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida. LDL kolesterol dikenal sebagai " lemak yang buruk" karena membawa lemak dari organ tubuh untuk ditempelkan ke pembuluh darah jantung. Jadi sebaiknya kadar LDL kolesterol dalam darah harus rendah. Sebaliknya HDL kolesterol merupakan " kolesterol baik " karena akan melepaskan lemak yang menempel di dinding pembuluh darah jantung untuk metabolisme di hati. maka kadarnya dalam darah sebaiknya tinggi.


kadar lemak dalam darah yang dianjurkan :
  1. Kolesterol total <200 dl="" mg--="" mg="">
  2. LDL kolesterol <100 dl="" mg--="" mg="">
  3. HDL kolesterol < 60 mg/dl
  4. trigliserida < 150 mg/dl
                               periksa darah anda secara rutin kadar LDL & HDL & trigliserida

PENANGANAN

Penting sekali penanganan/ penegendalian faktor risisko seperti : penanganan profil lemak darah, penegendalian hipertensi dan diabetes melllitus , tidak merokok, kembali ke berat badan ideal, hindari stress, penanganan hiperurisemia dan trigliserida.

Beberapa cara untuk menghindari penyakit jantung koroner yang dianjurkan:
  1. Aspek Diet : Diet gizi yang seimbang, sesuai dengan nilai kecukupan yang dianjurkan. pelaksanaannya harus terdiri dari bermacam-macam makanan yang semua kelompok makanan dengan mengacu pada slogan 4 sehat 5 sempurna. lemak total kurang dari 30% kalori total dengan rendah lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. cukup serat dan hindarkan alkohol.
  2. Olah raga : Dianjurkan minimal 4 kali dalam seminggu dengan lama olah raga lebih dari 30 menit, cukup intensitas, disesuaikan dengan usia dan dipilih olah raga yang tidak menjadi beban. dengan olah raga yang dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan bahakan meningkat HDL kolesterol.
  3. OBAT : bila diet dan olah raga belum mencapai nilai profil lemak darah yang normal, dianjurkan untuk menghubungi dokter agar dapat dipilih obat yang sesuai


sumber : "LABORATORIUM KLINIK PRAMITA"